Sekapur Sirih

Selamat Datang di blog Neraca Wilayah dan Analisis Statistik -BPS Provinsi Jambi: blog info makro Provinsi Jambi terkini.

03 June 2009

BULAN MEI 2009, KOTA JAMBI INFLASI SEBESAR 0,97 PERSEN

-------------------------------------------------------------------
þ Pada bulan Mei 2009, inflasi di Kota Jambi sebesar 0,97 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 114,62.

þ Inflasi terjadi pada empat kelompok barang dan jasa karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 3,34 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,05 persen.
þ Deflasi terjadi pada kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,20 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
þ Laju inflasi tahun kalender (Januari – Mei)1 2009 mencapai minus 0,05 persen, sedangkan laju inflasi “year to year” (Mei 2009 terhadap Mei 2008)2 tercatat sebesar 5,77 persen.

-------------------------------------------------------------------

Pada bulan Mei 2009, Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,97 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi naik dari 113,52 pada bulan April 2009 menjadi 114,62 pada bulan Mei 2009. Laju inflasi tahun kalender Kota Jambi pada bulan ini sebesar minus 0,05 persen, sedangkan laju inflasi tahun ke tahun mencapai 5,77 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga barang dan jasa tersebut. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 3,34 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,05 persen.
Deflasi terjadi pada kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,20 persen kelompok dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Tingkat inflasi bulan Mei 2009 terjadi karena sumbangan kelompok-kelompok pengeluaran terhadap inflasi. Sumbangan kelompok pengeluaran terhadap inflasi tersebut dapat dirinci sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar 0,9386 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar minus 0,0117 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0000 persen; kelompok sandang sebesar minus 0,0125 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0284 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,0024 serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar minus 0,0017 persen.

Sepuluh komoditi utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi bulan Mei 2009 adalah: daging ayam ras, cabe merah, minyak goreng, bayam, kangkung, ikan nila, kacang panjang, tomat sayur, daun singkong dan udang basah. Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: tempe, jeruk, pisang, tomat buah, tahu mentah, semen, ikan dencis, kentang, ikan patin dan pasir.

INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
a. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2009 mengalami inflasi sebesar 3,34 persen atau terjadi kenaikan indeks harga dari 119,00 pada April 2009 menjadi 122,98 pada Mei 2009.
Pada bulan ini tujuh sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,24 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 10,45 persen, sub kelompok ikan segar sebesar 1,73 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 1,03 persen, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 16,08 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 6,21 persen dan sub kelompok lemak dan minyak sebesar 4,91 persen.
Deflasi terjadi pada tiga sub kelompok, yaitu sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,36 persen, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 5,69 persen serta sub kelompok buah-buahan sebesar 3,53 persen. Sedangkan sub kelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok ini pada Mei 2009 memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 0,9386 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain daging ayam ras, cabe merah, minyak goreng, bayam, kangkung, ikan nila, kacang panjang, tomat sayur, daun singkong dan udang basah. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain tempe, jeruk, pisang, tomat buah, tahu mentah, ikan dencis, kentang, ikan patin, nangka muda dan cabe hijau.
b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Mei 2009 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,95 pada April 2009 menjadi 121,02 pada Mei 2009.
Inflasi terjadi pada dua sub kelompok, yaitu sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,14 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,16 persen, sedangkan pada sub kelompok makanan jadi tidak terjadi perubahan indeks.
Kelompok ini pada Mei 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0117 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah rokok kretek dan gula pasir.
c. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Pada Mei 2009 kelompok ini mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 113,50 pada bulan April 2009 menjadi 113,49 pada Mei 2009.
Inflasi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,31 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,16 persen dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,09 persen.
Pada Mei 2009 secara keseluruhan kelompok ini tidak memberikan sumbangan inflasi. Namun demikian, komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bahan bakar rumah tangga, batu bata/batu tela, keramik, genteng, sabun detergen bubuk, kompor, daun pintu dan paku. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah semen, pasir dan kayu balokan.
d. Sandang
Kelompok sandang pada Mei 2009 ini mengalami deflasi sebesar 0,20 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 113,19 pada April 2009 menjadi 112,96 pada Mei 2009.
Deflasi terjadi pada tiga sub kelompok yaitu sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,07 persen, sub kelompok sandang wanita sebesar 0,01 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya yaitu sebesar 0,65 persen. Sedangkan pada sub kelompok sandang anak-anak tidak terjadi perubahan indeks.
Kelompok ini pada Mei 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 0,0125 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah celana panjang jeans, sarung katun dan emas perhiasan.
e. Kesehatan
Pada bulan Mei 2009 kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,73 persen, yang berarti terjadi kenaikan indeks dari 108,65 pada bulan April 2009 menjadi 109,44 pada Mei 2009.
Inflasi terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 3,66 persen dan pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika yaitu sebesar 0,21 persen. Sedangkan pada sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak terjadi perubahan indeks.
Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan sumbangan inflasi pada bulan Mei 2009 sebesar 0,0284 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi kelompok ini adalah jamu.
f. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada Mei 2009 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,81 pada April 2009 menjadi 106,86 pada Mei 2009.
Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, inflasi hanya terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan yaitu sebesar 0,27 persen. Sedangkan pada sub kelompok jasa pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, sub kelompok rekreasi dan sub kelompok olah raga pada bulan Mei 2009 tidak terjadi perubahan indeks.
Kelompok ini pada Mei 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0024 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap inflasi adalah buku pelajaran akademi/ universitas.
g. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Mei 2009 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi perubahan indeks dari 102,04 pada April 2009 menjadi 102,03 pada Mei 2009.
Deflasi hanya terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,02 persen, sedangkan pada tiga sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman, sub kelompok sarana dan penunjang transpor serta sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.
Secara keseluruhan kelompok ini pada Mei 2009 memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 0,0017 persen. Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi pada kelompok ini adalah bensin.

INFLASI TAHUNAN
Laju inflasi Kota Jambi tahun kalender 2009 sebesar minus 0,05 persen. Besarnya laju inflasi “year to year”untuk Mei 2009 terhadap Mei 2008 sebesar 5,77 persen.

PERBANDINGAN INFLASI ANTAR KOTA IHK DI PULAU SUMATERA
Perbandingan inflasi antar kota IHK se-Sumatera pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pada bulan Mei 2009 sebagian besar kota di Sumatera mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi yaitu sebesar 0,97 persen, sedangkan Kota Tanjung Pinang mengalami inflasi terendah diantara kota-kota se-Sumatera, yaitu sebesar minus 0,56 persen.