Sekapur Sirih

Selamat Datang di blog Neraca Wilayah dan Analisis Statistik -BPS Provinsi Jambi: blog info makro Provinsi Jambi terkini.

05 May 2009

BULAN MARET 2009, KOTA JAMBI DEFLASI SEBESAR 0,81 PERSEN

* Pada bulan Maret 2009, inflasi di Kota Jambi sebesar minus 0,81 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 114,98.
* Inflasi terjadi pada lima kelompok barang dan jasa karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,57 persen, kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,20 persen, kelompok sandang sebesar 1,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
* Deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 3,41 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,12 persen.
* Laju inflasi tahun kalender (Januari – Maret)1 2008 mencapai 0,26 persen, sedangkan laju inflasi “year to year” (Maret 2009 terhadap Maret 2008)2 tercatat sebesar 9,16 persen.



Pada bulan Maret 2009, Kota Jambi mengalami deflasi sebesar 0,81 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi turun dari 115,92 pada bulan Februari 2009 menjadi 114,98 pada bulan Maret 2009. Laju inflasi tahun kalender Kota Jambi pada bulan ini sebesar 0,26 persen, sedangkan laju inflasi tahun ke tahun mencapai 9,16 persen.
Deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 3,41 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,12 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga barang dan jasa tersebut. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,57 persen; kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,20 persen, kelompok sandang sebesar 1,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan keuangan sebesar 0,01 persen.

Tingkat inflasi bulan Maret 2009 terjadi karena sumbangan kelompok-kelompok pengeluaran terhadap inflasi. Sumbangan kelompok pengeluaran terhadap inflasi tersebut dapat dirinci sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar minus 1,0140 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0989 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0438 persen; kelompok sandang sebesar 0,0599 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0051 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar minus 0,0067 serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0016 persen.

Sepuluh komoditi utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi bulan Maret 2009 adalah : gula pasir, tukang bukan mandor, emas perhiasan, mesin cuci, sawi hijau, bayam, apel, jeruk, bawang merah dan ikan gabus. Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: daging ayam ras, beras, tomat buah, tempe, cabe merah, kacang panjang, telur ayam ras, minyak goreng, kelapa dan udang basah.

INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

a. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2009 mengalami deflasi sebesar 3,41 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 128,65 pada Februari 2009 menjadi 124,26 pada Maret 2009.
Pada bulan ini seluruh sub kelompok mengalami deflasi dengan rincian sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 2,44 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 5,73 persen, sub kelompok ikan segar sebesar 2,68 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 3,92 persen, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,30 persen, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 5,73 persen, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 5,57 persen, sub kelompok buah-buahan sebesar 3,44 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 3,41 persen, sub kelompok lemak dan minyak sebesar 2,62 persen serta sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 1,76 persen.
Kelompok ini pada Maret 2009 memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 1,0140 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain sawi hijau, bayam, apel, jeruk, bawang merah, ikan gabus, semangka, mie kering instan, pisang dan susu untuk bayi. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain daging ayam ras, beras, tomat buah, tempe, cabe merah, kacang panjang, telur ayam ras, minyak goreng, kelapa dan udang basah.
b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Maret 2009 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,32 pada Februari 2009 menjadi 121,00 pada Maret 2009.
Inflasi terjadi pada dua sub kelompok, yaitu sub kelompok makanan jadi sebesar 0,05 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 3,68 persen, sedangkan pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak terjadi perubahan indeks.
Kelompok ini pada Maret 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0989 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah gula pasir, kopi bubuk, biskuit dan kopi manis.
c. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Pada Maret 2009 kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,20 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 113,48 pada bulan Februari 2009 menjadi 113,71 pada Maret 2009.
Inflasi terjadi pada dua sub kelompok yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,55 persen, dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,21 persen. Deflasi terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 1,27 persen. Sedangkan pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air tidak mengalami perubahan indeks.
Pada Maret 2009 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0438 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tukang bukan mandor, mesin cuci, pembasmi nyamuk cair, piring, keramik, kompor, sprey, air conditioner (AC) dan genteng. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah meja kursi tamu, kursi dan meja kursi makan.
d. Sandang
Kelompok sandang pada Maret 2009 ini mengalami inflasi sebesar 1,01 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 112,12 pada Februari 2009 menjadi 113,25 pada Maret 2009.
Inflasi terjadi pada dua sub kelompok yaitu sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,30 persen, dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya yaitu sebesar 3,58 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,15 persen dan sandang wanita sebesar 0,04 persen.
Kelompok ini pada Maret 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0599 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan.
e. Kesehatan
Pada bulan Maret 2009 kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, yang berarti terjadi kenaikan indeks dari 108,12 pada bulan Februari 2009 menjadi 108,27 pada Maret 2009.
Inflasi terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,71 persen dan pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika yaitu sebesar 0,02 persen. Sedangkan pada sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak terjadi perubahan indeks.
Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan sumbangan inflasi pada bulan Maret 2009 sebesar 0,0051 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi kelompok ini adalah obat batuk dan vitamin.
f. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada Maret 2009 mengalami deflasi sebesar 0,12 persen atau terjadi perubahan indeks dari 106,83 pada Februari 2009 menjadi 106,70 pada Maret 2009.
Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, inflasi terjadi pada sub kelompok rekreasi sebesar 0,70 persen, sedangkan pada sub kelompok jasa pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan sub kelompok olah raga pada bulan Maret 2009 tidak terjadi perubahan indeks.
Kelompok ini pada Maret 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 0,0067 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap deflasi adalah CD-Tape-Rec-Radio, VCD/DVD Player dan televisi berwarna.
g. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2009 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 102,06 pada Februari 2009 menjadi 102,07 pada Maret 2009.
Inflasi hanya terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,01 persen, sedangkan tiga sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman, sub kelompok sarana dan penunjang transpor serta sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.
Secara keseluruhan kelompok ini pada Maret 2009 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0016 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi pada kelompok ini adalah bensin.

INFLASI TAHUNAN
Laju inflasi Kota Jambi tahun kalender 2009 sebesar 0,26 persen. Besarnya laju inflasi “year to year”untuk Maret 2009 terhadap Maret 2008 sebesar 9,16 persen.

PERBANDINGAN INFLASI ANTAR KOTA IHK DI PULAU SUMATERA
Perbandingan inflasi antar kota IHK se-Sumatera menunjukkan bahwa pada bulan Maret 2009 sebagian besar kota di Sumatera mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh yaitu sebesar 0,70 persen, sedangkan Kota Tanjung Pinang mengalami inflasi terendah diantara kota-kota se-Sumatera, yaitu sebesar minus 1,15 persen.

No comments:

Post a Comment