Sekapur Sirih

Selamat Datang di blog Neraca Wilayah dan Analisis Statistik -BPS Provinsi Jambi: blog info makro Provinsi Jambi terkini.

06 May 2009

BULAN APRIL 2009, KOTA JAMBI DEFLASI SEBESAR 1,27 PERSEN

---------------------------------------------------------------
# Pada bulan April 2009, inflasi di Kota Jambi sebesar minus 1,27 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 113,52.
# Inflasi terjadi pada dua kelompok barang dan jasa karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks kelompok kesehatan sebesar 0,35 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,10 persen.
# Deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 4,23 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen, kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 0,05 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.
# Laju inflasi tahun kalender (Januari – April)1 2009 mencapai minus 1,01 persen, sedangkan laju inflasi “year to year” (April 2009 terhadap April 2008)2 tercatat sebesar 7,31 persen.
---------------------------------------------------------------

Pada bulan April 2009, Kota Jambi mengalami deflasi sebesar 1,27 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi turun dari 114,98 pada bulan Maret 2009 menjadi 113,52 pada bulan April 2009. Laju inflasi tahun kalender Kota Jambi pada bulan ini sebesar 1,01 persen, sedangkan laju inflasi tahun ke tahun mencapai 7,31 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga barang dan jasa tersebut. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,35 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,10 persen.
Deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 4,23 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 0,05 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen sebesar 0,03 persen.

Tingkat inflasi bulan April 2009 terjadi karena sumbangan kelompok-kelompok pengeluaran terhadap inflasi. Sumbangan kelompok pengeluaran terhadap inflasi tersebut dapat dirinci sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar minus 1,2264 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar minus 0,0077 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar minus 0,0420 persen; kelompok sandang sebesar minus 0,0032 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0139 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,0057 serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar minus 0,0048 persen.
Sepuluh komoditi utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi bulan April 2009 adalah: pisang, petai, pepaya, jeruk, seragam sekolah anak, keramik, susu bubuk, nanas, kentang dan obat dengan resep. Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: cabe merah,daging ayam ras, udang basah, bayam, iakn nila, tempe, beras, ikan teri (diawetkan), ikan saluang dan tomat sayur.

INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
a. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan April 2009 mengalami deflasi sebesar 4,23 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 124,26 pada Maret 2009 menjadi 119,00 pada April 2009.
Pada bulan ini tiga sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,60 persen, sub kelompok buah-buahan sebesar 5,01 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,61 persen.
Deflasi terjasi pada delapan sub kelompok, yaitu sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 0,58 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 7,38 persen, sub kelompok ikan segar sebesar 7,96 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 5,35 persen, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 5,42, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 5,13 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 15,09 persen serta sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,55 persen.
Kelompok ini pada April 2009 memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 1,2264 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain pisang, petai, pepaya, jeruk, susu bubuk, nanas, kentang, mie kering instan, ketela pohon dan susu kental manis. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain cabe merah, daging ayam ras, udang basah, bayam, ikan nila, tempe, beras, ikan teri (diawetkan), ikan saluang dan tomat sayur.
b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan April 2009 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi penurunan indeks dari 121,00 pada Maert 2009 menjadi 120,95 pada Apri; 2009.
Inflasi terjadi pada dua sub kelompok, yaitu sub kelompok makanan jadi sebesar 0,04 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,10 persen, sedangkan pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol terjadi deflasi sebesar 0,60 persen.
Kelompok ini pada April 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 0,0077 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah rokok putih dan biskuit,sedangkan komoditi yang memberikan andil deflasi adalah gula pasir dan kopi manis.
c. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Pada April 2009 kelompok ini mengalami deflasi sebesar 0,07 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 113,71 pada bulan Maret 2009 menjadi 113,50 pada April 2009.
Inflasi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,07 persen, deflasi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,34 persen dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,26 persen. Sedangkan pada sub keompok bahan bakar, penerangan dan air tidak mengalami perubahan indeks.
Pada April 2009 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 0,0420 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah keramik, pengharum cucian/pelembut, daun pintu, seng, air conditioner (AC), papan, tissu, pembersih lantai dan sabun cream detergen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah batu bata, kayu balokan dan semen.
d. Sandang
Kelompok sandang pada April 2009 ini mengalami deflasi sebesar 0,05 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 113,25 pada Maret 2009 menjadi 113,19 pada April 2009.
Inflasi terjadi pada dua sub kelompok yaitu sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,06 persen, dan sub kelompok sandang anak-anak yaitu sebesar 0,88 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok sandang wanita sebesar 0,07 persen dan barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,83 persen.
Kelompok ini pada April 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 0,0032 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah seragam sekolah anak, sedangkan komoditi yang memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan.
e. Kesehatan
Pada bulan April 2009 kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, yang berarti terjadi kenaikan indeks dari 108,27 pada bulan Maret 2009 menjadi 108,65 pada April 2009.
Inflasi terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,76 persen dan pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika yaitu sebesar 0,61 persen. Sedangkan pada sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak terjadi perubahan indeks.
Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan sumbangan inflasi pada bulan April 2009 sebesar 0,0139 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi kelompok ini adalah obat dengan resep.
f. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada April 2009 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,70 pada Maret 2009 menjadi 106,81 pada April 2009.
Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, inflasi terjadi pada dua sub kelompok yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,35 persen dan sub kelompok rekreasi sebesar 0,27 persen, sedangkan pada sub kelompok jasa pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, dan sub kelompok olah raga pada bulan April 2009 tidak terjadi perubahan indeks.
Kelompok ini pada April 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0057 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi adalah televisi berwarna, pulpen/ballpoint dan tas sekolah.
g. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada April 2009 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi perubahan indeks dari 102,07 pada Maret 2009 menjadi 102,04 pada April 2009.
Inflasi hanya terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,15 persen, dan deflasi terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,06 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.
Secara keseluruhan kelompok ini pada April 2009 memberikan sumbangan inflasi sebesar minus 0,0048 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi pada kelompok ini adalah helm, ban luar motor dan bensin.

INFLASI TAHUNAN
Laju inflasi Kota Jambi tahun kalender 2009 sebesar minus 1,01 persen. Besarnya laju inflasi “year to year”untuk April 2009 terhadap April 2008 sebesar 7,31 persen.


PERBANDINGAN INFLASI ANTAR KOTA IHK DI PULAU SUMATERA
Perbandingan inflasi antar kota IHK se-Sumatera pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pada bulan April 2009 seluruh kota di Sumatera mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi yaitu sebesar 1,27 persen, sedangkan Kota Lhokseumawe mengalami deflasi terendah diantara kota-kota se-Sumatera, yaitu sebesar 0,03 persen.

No comments:

Post a Comment